0

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

SYDNEY - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) masih dijual mendekati harga tertinggi dalam lebih dari dua mingguan, setelah pertumbuhan pekerjaan di Amerika Serikat (AS), konsumen minyak mentah terbesar, naik melebihi perkiraan.
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, pekerja AS naik 175 ribu pekerja pada Mei, naik dibandingkan perkiraan sebesar 163 ribu. Sementara Sudan mengatakan, akan menghentikan ekspor minyak Sudan Selatan dalam waktu 60 hari, kecuali negara tetangga mampu menangani kelompok pemberontak.
Melansir Bloomberg, Senin (10/6/2013), WTI untuk pengiriman Juli berada naik 14 sen ke USD96,17 per barel, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 36 persen di bawah rata-rata 100 hari perdagangan.
Sementara minyak mentah Brent, untuk pengiriman Juli naik 11 sen menjadi USD104,67 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Akibatnya, disparitas antara keduanya turun ke USD8,50 per barel dari USD8,53 per barel.
Bangsa ini, produksi industri meningkat 9,2 AOS persen pada Mei dari tahun sebelumnya, di bawah estimasi median 9,4 persen dari ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, dan harga pabrik-gerbang turun untuk bulan ke-15, data pemerintah juga menunjukkan. Ekspor tumbuh 1 persen, tingkat terendah dalam 10 bulan.
Para manajer investasi, termasuk hedge fund, dan para penasihat komoditas perdagangan, telah memangkas prediksi harga WTI dalam tujuh hari yang terakhir, menurut Commodity Futures Trading Commission AS.

Post a Comment

 
Top