0

 

 

JAKARTA - Sosok almarhum Taufiq Kiemas dianggap sebagai simbol seorang pejabat negara yang memiliki perjalanan politik sangat komplit. Dia aktif di organisasi sejak mahasiswa. Sedangkan jabatan politik terakhirnya adalah ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatera Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau.

Melihat deretan karirnya sejak mahasiswa hingga tutup usia, tak sedikit yang memberikan pujian bagi suami dari Megawati Soekarnoputri itu. Salah satu yang mengagumi sosok Taufiq adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

"Pak Taufiq ini seorang aktivis yang menempuh dari awal hingga politisi dan berakhir sebagai negarawan," kata dia di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).

Dia juga menilai Taufiq sebagai seorang nasionalis sejati yang benar-benar berperan penting dalam kehidupan berbangsa. "Pak Taufiq adalah jangkar, adalah seorang nasionalis. Kita menaruh hormat padanya," ujar Mahfud.

Wikipedia melansir, Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku kuliah dengan bergabung sebagai anggota GMNI. Kemudian, dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR pada 1992.

Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang, ketika rezim Soeharto tumbang. Pada Pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya menjadi wakil presiden dan kemudian presiden Indonesia ke lima.

Dia juga sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu). Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1942 itu kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009–2014 dari PDIP untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.

Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq Kiemas, di antaranya ialah karya Derek Manangka yang berjudul Jurus Dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang yang terbit pada tahun 2009.

Pada 17 Desember 2011, Datuk Basa Batuah itu menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah sakit Harapan Kita. Setelah menjalani perawatan di Singapura Sabtu (8/6/2013) pukul 19.01 waktu setempat, Taufiq Kiemas meninggal dunia akibat penyakit jantung yang diderita.

Saya pembuat blog mengucapkan berbela sungkawa semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa
aminSenyum sedihWajah menangis

Post a Comment

 
Top